Menangi Duel di Lini Tengah, Milan pun Gasak Inter


Chocobet - Itali - AC Milan sukses menghantam rival sekotanya, Internazionale Milan, dengan tiga gol tanpa balas. Kemenangan tersebut tak lepas dari kesuksesan Milan memenangi duel di lini tengah.

Inter gagal menyempurnakan Derby della Madonnina musim ini setelah kalah 0-3 pada Minggu kemarin (31/1). Skor itu merupakan kemenangan terbesar Milan atas Inter dalam lima tahun terakhir.

Keunggulan untuk Rossoneri dibuka oleh sundulan Alex pada menit ke-35. Kemudian dua gol selanjutnya dicetak masing-masing oleh Carlos Bacca pada menit ke-73 dan M'Baye Niang pada menit ke-77. Meski memenangi pertandingan, Milan sebenarnya lebih sering digempur pada awal pertandingan dan penguasaan bola pun kalah tipis dari Inter.

Milan hanya menguasai 49 persen penguasaan bola, sementara Inter unggul dengan 51 persen. Namun permainan Milan lebih efektif pada pertandingan ini karena berhasil memenangkan pertempuran di lini tengah.

Milan menurunkan skuat terbaiknya pada Derby della Madonnina jilid dua musim ini. Mereka masih mengandalkan formasi 4-4-2 dengan mengandalkan duet Bacca dan Niang di lini depan. Memang tidak ada perubahan susunan pemain dengan beberapa pertandingan-pertandingan sebelumnya.

Sementara Nerazzurri menggunakan formasi 4-2-3-1. Mereka pun langsung menurunkan pemain barunya, Citadin Eder, sebagai gelandang serang di belakang Stevan Jovetic yang dijadikan penyerang. Kesebelasan besutan Roberto Mancini itu juga melakukan perubahan di lini belakang. Davide Santon yang sudah pulih dari cedera diturunkan sejak menit awal di full-back kanan. Selain itu, Inter menugaskan Juan Jesus yang posisi aslinya bek tengah, dijadikan full-back kiri pada laga tersebut.
Tugas Pertahanan AC Milan Dimudahkan oleh Penyelesaian Akhir Inter yang Buruk

Inter lebih mendominasi pada pertandingan tersebut dengan mengandalkan operan-operan pendek dan terobosan. Beberapa kali mereka berhasil masuk ke dalam sepertiga akhir Milan, terutama melalui sisi kanan. Ivan Perisic menjadi andalan dalam melakukan skema serangan tersebut. Dirinya berkombinasi dengan Santon yang sering naik membantu serangan.

Selain itu, kombinasi Perisic dan Santon juga mendapatkan suplai bola dari Marcelo Brozovic. Beberapa umpan-umpan panjang baik datar maupun lambung, ditujukan ke sisi kanan Inter. Area Luca Antonelli, full-back kiri Milan, dijadikan lumbung serangan karena Giacomo Bonaventura, sayap kiri Milan, jarang terlihat turun membantu pertahanan.

Bonaventura tampak lebih sering berada di depan fokus membantu serangan ketika Rossoneri melancarkan serangan balik. Selain itu, Bonaventura juga menjadi pemain yang diandalkan kala pertahanan Milan melakukan pressing di wilayah lawan. Sementara itu, Inter selalu melepaskan umpan-umpan terobosan menuju kekosongan area Bonaventura itu.
Inter pun selalu berhasil menerobos ke dalam kotak penalti Milan. Akan tetapi, penampilan duet Alex dan Alessio Romagnoli sangat baik di jantung pertahanan Milan saat itu. Mereka berdua berhasil membaca serangan Nerazzurri dengan melakukan 10 intersep. Romagnoli pun berhasil menahan tiga percobaan tendangan Inter yang mengandalkan sepakan jarak jauh.

Romagnoli dan Alex pun terbantu dengan tugas Riccardo Montolivo yang membantu pertahanan. Awalnya, ia lebih cenderung membantu serangan dan lamban ketika melakukan transisi bertahan. Namun, selanjutnya ia ditugaskan membantu pertahanan dan menjadi penjaga ritme Milan ketika melakukan serangan balik.

Tugas pertahanan Rossoneri pun dipermudah dengan buruknya penyelesaian akhir Inter. Lima percobaan tendangan Inter di dalam kotak penalti Milan dilakukan secara terburu-buru. Namun wajar karena Alex dan Romagnoli selalu membayang-bayangi mereka.

Kekuatan duet bek tengah Milan itu juga diimbangi dengan solidnya pertahanan di sisi kanan. Disiplin posisi Ignazio Abate menyulitkan Nerazzurri menembus sisi kanan pertahanan Milan. Tugas Abate juga dibantu Keisuke Honda yang sering turun membantu pertahanan. Hal itulah yang membuat Inter lebih memilih menyerang sisi kiri Milan.

Juraj "Kuco" Kucka Bantu AC Milan Menangi Duel Lini Tengah

Inter berhasil memenangkan penguasaan bola, namun Milan lebih efektif karena penguasaan bola mereka sering terjadi di wilayah lawan. Keunggulan itu dibantu banyak oleh peran Juraj "Kuco" Kucka di lini tengah. Dirinya begitu berperan besar saat Milan melakukan pressing di area depan kotak penalti sendiri maupun di pertahanan lawan.

Kuco tidak diinstruksikan melakukan penjagaan terhadap pemain tertentu, ia melancarkan tekanan kepada lawan terdekat yang memegang bola. Namun peran vital Kuco pada pertandingan ini yaitu ketika memberikan tekanan di wilayah tengah lawan.

Milan tahu jika Brozovic merupakan penyuplai bola utama ke sisi kanan Inter yang diandalkan selama laga ini. Sehingga Kuco diberi kebebasan melancarkan tekanan ke wilayah tengah lawan. Tentu saja pengawalannya ditekankan kepada Brozovic. Sehingga gelandang Inter asal Kroasia itu kesulitan mengalirkan bola di wilayahnya sendiri.

Kuco berhasil lima kali menghambat Brozovic, walau dua berbuah pelanggaran dan satu gagal melakukan tekel bersih. Namun Kuco berhasil melakukan dua tekel bersih kepada Brozovic. Gangguan-gangguan kepada Brozovic itu memaksa Gary Medel naik membantu membuat ruang kosong. Namun hal itu membuat kekosongan di area luar kotak penalti Jesus dkk.

Bahkan, Medel juga sering kehilangan bola ketika sedang menguasainya. Medel pun tidak luput mendapatkan tekanan dari Kuco. Paling kentaranya adalah, Milan berhasil melepaskan empat percobaan tendangan di luar kotak penalti Nerazzurri. Tiga di antaranya dilakukan selepas dari 10 menit pertandingan.

Selain staminanya tetap terjaga sehingga merusak lini tengah Inter, Kuco juga menjadi pemain yang mempermudah Keisuke Honda menguasai lini tengah. Total, Kuco melakukan lima tekel bersih selama laga ini.

Kekosongan Sisi Kiri Inter yang Berhasil Dimanfaatkan Milan

Niatan Roberto Mancini menjadikan Juan Jesus sebagai full-back menjadi blunder tersendiri. Mancini memperkirakan ia akan menjadi defensive full-back yang sulit ditembus serangan sisi kanan Milan. Namun peran Juan Jesus kali ini tidak sebaik Derby della Madonnina jilid pertama musim ini. Jesus sering terpancing naik ke depan atau terburu-buru merebut bola dari lawan. Maka bukan tanpa alasan jika Jesus empat kali dilewati dribel yang dilakukan Honda.

Dirinya juga terkadang terlalu bergerak ke tengah sehingga meninggalkan kekosongan di sisi kiri pertahanan Nerazzurri. Padahal, pergerakannya yang sering terpancing lawan pun sudah menjadi celah bagi lawan di sisi kiri pertahanannya saat itu.

Alhasil, dua gol Milan yang dicetak Alex dan Bacca, berawal dari kekosongan area Jesus. Alex mencetak gol karena Honda tidak terkawal melepaskan umpan silang lambung dari sisi kiri pertahanan Inter. Begitu juga dengan gol Bacca melalui proses yang sama melalui umpan silang dari Niang. Saat itu pun Niang memanfaatkan kekosongan sisi kiri pertahanan Inter dan leluasa mengirim umpan silang lambung kepada Bacca di dalam kotak penalti.

Akan tetapi Jesus tidak harus disalahkan pada laga kali ini. Pergerakannya yang terlalu ke tengah disebabkan oleh dua faktor. Pertama, Santon terlalu sering membantu serangan, sehingga Inter nampak bertahan dengan formasi tiga bek. Bahkan ketika Jesus terpancing ke depan, Inter cuma bertahan dengan dua bek ketika mendapatkan serangan balik. Apalagi Adem Ljajic, winger kiri, hanya bertahan ketika mengantisipasi set piece saja.

Selain itu, Jesus juga mewaspadai gerakan Kuco yang sering berhasil menembus area tengah untuk masuk ke sepertiga pertahanan Inter. Seperti yang diketahui jika Kuco memenangkan duel dengan Brozovic maupun Medel.

Kesimpulan

Mihajlovic cukup jeli pada pertandingan kali ini. Dirinya melihat suplai bola Inter yang bertumpu kepada Brozovic sehingga memberikan kebebasan Kuco melakukan tekanan di wilayah tengah lawan. Padahal biasanya, Kuco sering diinstruksikan mejaga lini tengah wilayahnya sendiri.
Inter tidak hanya kalah di lini tengah, namun mereka juga melakukan kesalahan-kesalahan bertahan.

Kalahnya duel di lini tengah dan ketidak seimbangan full-back kanan, membuat kordinasi pertahanan Inter berantakan. Apalagi Inter bermain tanpa motivasi setelah gagalnya penalti Icardi dan gol Bacca.

Promo Bonus 100% Deposit New Member Sportbook
Promo Full Rollingan 0.7% CASINO
Promo Cashback 5 - 10 % Sportbook
Mari bergabung bersama kami di www.chocobet.com
Untuk Informasi Selanjutnya silahkan menghubungi CS 24 jam kami
Yahoo Messenger : cs.chocobet@yahoo.com
Line ID : ChocoBet
WeChat ID : ChocoBet
Whatsapp : +855 8586 7230
Blackberry Messenger : 263DA3F4
Livechat : Tersedia di website kami di www.chocobet.com

0 comments: