35 Umpan Silang Bayern Dikalahkan oleh 1 Serangan Balik Cepat Atletico
Chocobet - Inggris - Bayern Munich sudah melakukan segalanya dan menyerang habis-habisan Atletico Madrid sepanjang 90 menit. Namun, mereka kebobolan sebuah gol tandang yang dicetak oleh Antoine Griezmann.
Skor kemenangan 2-1 dengan dua gol yang dicetak oleh Xabi Alonso dan Robert Lewandowski tidak cukup bagi pasukan Pep Guardiola untuk melaju ke final di Milan. Sementara meskipun agregat akhir adalah imbang 2-2, Atletico lolos berkat keunggulan gol tandang.
Sebuah penalti yang gagal dari Thomas Mueller di babak pertama adalah poin penting pada pertandingan ini. Penalti tersebut bisa saja mengubah jalannya pertandingan jika berhasil dikonversi menjadi gol. Namun, hal yang sama juga terjadi pada Atletico di mana Fernando Torres gagal memaksimalkan tendangan 12 pas.
Permainan Bertahan Atletico
Semua orang sudah tahu bahwa Atletico memiliki pertahanan yang kokoh dan bahkan mereka sejujurnya merupakan kesebelasan dengan pertahanan terbaik di Eropa. Di Liga Champions musim ini, mereka adalah kesebelasan yang paling banyak membuat aksi defensif: paling banyak intersep (238), paling banyak blok (44), dan paling banyak kedua soal sapuan bola (259).
Sebelum gol tendangan bebas dari Xabi Alonso, Atletico sudah tidak kebobolan dalam 632 menit di segala kompetisi. Berarti mereka sangat gigih dalam bertahan selama kira-kira 10,5 jam.
Pada pertandingan dinihari tadi, Diego Simeone menginstruksikan kesebelasannya untuk tidak menekan Bayern dengan tinggi secara kompak. Mereka tetap menekan habis Bayern sampai ke wilayah pertahanannya hanya melalui kedua penyerang mereka. Sementara sembilan pemain lainnya berkonsentrasi dalam menjaga wilayah tengah dan pertahanan Atletico.
Pada gambar 1 di atas, kita bisa melihat bahwa Atletico berhasil meredam seluruh serangan Bayern yang melalui tengah. Ada 22 tekel sukses (dari 32 total tekel) yang hanya satu saja yang merupakan tekel di wilayah setengah lapangan milik Bayern.
Kemudian sebanyak 21 intersep juga berhasil mereka cetak yang menandakan bahwa organisasi permainan mereka sudah sangat rapi. Bayern sendiri berhasil mencetak 33 tembakan (11 on target), tetapi Atletico berhasil membuat 9 buah blok.
Aksi yang paling terlihat dari permainan bertahan Atletico adalah sapuan (gambar bulat). Mereka berhasil mencetak 29 sapuan berhasil dari 44 total sapuan. Ini juga menandakan bahwa Bayern bermain sangat menekan sampai ke wilayah pertahanan Atletico.
Sebanyak 22 sapuan (dari 34) di antaranya mereka lakukan di dalam area kotak penalti mereka sendiri. Bukan salah Allianz Arena juga yang "menyediakan banyak tempat sampah" di sepanjang pinggir lapangan karena yang terpenting dari Simeone adalah untuk "membuang" bola sesering mungkin.
Bayern Dipaksa Bermain Lewat Sayap
Permainan defensif dari Atletico membuat Bayern frustrasi. Mereka mendominasi permainan dengan 69% penguasaan bola dan 85% operan sukses. Ini sangat mencerminkan sepakbola possession ala Guardiola.
Namun, pendekatan possession seperti itu terbukti masih sulit dalam menembus pertahanan Atletico (contoh kasus pada leg pertama dan juga pada dua leg saat Atletico menyingkirkan Barcelona di perempatfinal).
Pemain Bayern yang juga terkenal akan kreativitasnya juga tidak bisa berbuat banyak karena ruang yang terlalu dibatasi oleh Atletico. Praktis dengan Atletico yang bermain kompak, Bayern hanya memiliki ruang yang leluasa di wilayah sayap mereka (lihat gambar 3).
Pada gambar 2 di atas, sebanyak 15 (dari 25) usaha dribel mereka selalu kandas. Sebanyak 19 di antaranya padahal mereka lakukan lewat sayap mereka, tapi hanya 7 saja yang berhasil.
Dipaksanya para pemain Bayern untuk bermain lewat sayap ini sampai-sampai membuat kedua full-back mereka, David Alaba di kiri dan kapten Philipp Lahm di kanan, memiliki rata-rata posisi di wilayah setengah lapangan Atletico.
Hanya satu pemain yang kurang mendukung permainan sayap ini. Sayap kanan Bayern, Douglas Costa, memiliki rata-rata posisi yang lebih ke tengah.
Pada babak kedua, Guardiola melakukan satu-satunya pergantian pemain, yaitu Kingsley Coman menggantikan Costa di menit ke-74. Sejak Coman masuk, permainan sayap Bayern jadi seimbang karena Coman memiliki rata-rata posisi di sayap kanan, tidak seperti Costa.
Bayern Memaksakan Umpan Silang
Dipaksa bermain lewat sayap tidak memberikan dampak apa-apa pada skor. Hal ini terjadi lantaran letak gawang yang tetap di tengah (iya, lah), bukan di sayap. Bayern sadar mereka harus mengalirkan bola ke tengah, ke mulut gawang. Mereka tidak bisa terus-menerus memainkan bola dari sayap ke sayap.
Pada gambar 4 di atas, ada 57 operan gagal (dari total 237) Bayern yang mengarah ke sepertiga wilayah pertahanan Atletico. Hal ini memaksa mereka juga untuk melakukan 161 operan (dengan 141 yang berhasil) ke wilayah sayap dan 44 operan panjang (dengan 26 yang berhasil).
Mereka sadar bahwa mereka harus menemukan cara lain untuk bisa membuka kunci pertahanan Atletico. Pada pratinjau yang kami analisis sebelumnya, kami sudah menyarankan agar Bayern bisa melakukan kombinasi long ball dan umpan silang untuk membuka pertahanan Atletico. Dan mereka benar-benar melakukannya dinihari tadi.
Dari gambar 5 di atas, cara ini memang tidak efisien, yang bisa kita simak dari angka 35 umpan silang yang kebanyakan mubazir dengan hanya 9 saja yang berhasil. Namun, cara ini adalah cara yang efektif.
Ini bukanlah tipikal gaya bermain Guardiola. Tapi, ia sepertinya sadar jika ia ingin terus mengandalkan possession, salah satu caranya adalah dengan bola panjang dan umpan silang.
Banyak peluang Bayern yang tercipta dari skema ini. Mereka juga jadi bisa melakukan banyak penetrasi ke dalam kotak penalti Atletico, tidak seperti di leg pertama di mana mereka hanya sedikit menciptakan operan ke dalam kotak penalti Atletico.
Tapi, hanya satu yang kurang, mereka banyak gagal memanfaatkan umpan silang dan bola panjang ini lantaran Atletico menumpuk banyak pemain di depan mulut gawang mereka. Kemudian juga Atletico berhasil mencatatkan duel sukses sebanyak 22 dari 37 duel (63%).
Serangan Balik yang Membunuh Bayern
Gol memenangkan pertandingan, tapi pertahananlah yang memenangkan kejuaraan. Hal ini sangat diserapi oleh Simeone. Tapi kemudian timbul pertanyaan: Bagaimana cara memenangkan pertandingan dengan pertahanan? Jawabannya adalah: serangan balik cepat yang mematikan.
Pertahanan kokoh Atletico tidak akan ada artinya jika mereka tidak bisa mencetak gol, bukan? Di sini lah peran utama Griezmann. Penyerang asal Prancis ini banyak dibandingkan dengan Cristiano Ronaldo di Liga Champions.
Tapi, Griezmann sebenarnya lebih baik daripada Ronaldo, yaitu soal akurasi tembakannya yang mencapai angka 85% (Ronaldo hanya 57%). Ini sangat penting untuk Atletico karena mereka tentunya tidak memiliki banyak kesempatan untuk mencetak gol dengan cara bermain mereka ini
Namun, Griezmann tidak bisa jago sendirian. Dia membutuhkan dukungan yang pas. Perubahan bagi Atletico terjadi ketika Simeone memasukkan Yannick Ferreira Carrasco di babak kedua. Bentuk 4-4-2 Atletico kemudian berubah menjadi 4-3-3 ketika menyerang balik.
Mereka menyerang balik memang hanya sekali-sekali, kejadiannya pun tidak berlangsung lebih dari 5-10 detik. Tapi, dari kejadian yang sekali-sekali dan sebentar itu lah mereka bisa mengancam Bayern.
Dengan pola 4-3-3 ketika counter-attack, ini membuat Koke dan Saul Niguez bermain lebih sentral, yang membuat mereka mampu lebih banyak memotong penyerangan Bayern sekaligus menyediakan banyak ruang untuk penyerang mereka, apalagi garis pertahanan Bayern sudah sangat tinggi.
Atletico berhasil mencetak 7 tembakan dengan 4 saja yang tepat sasaran. Kemudian dengan possession 30,9% dan akurasi operan 57%, mereka bisa mencetak satu gol tandang yang sangat menyakitkan.
Gol tandang ini berhasil dicetak Griezmann dari pergerakannya di sayap. Griezmann menyundul bola hasil dari operan Koke kembali kepada Torres. Ia kemudian bergerak dengan akselerasi kilat untuk menyambut operan Torres. Berhasil mengelabui Alaba dan Javi Martinez, ia akhirnya bisa berhadapan satu lawan satu dengan Manuel Neuer dan mencetak gol.
Gol tersebut memaksa Bayern untuk mencetak tiga gol (dua gol lagi karena saat itu sedang dalam kedudukan 1-1), melawan Atletico yang belum pernah kebobolan lebih dari dua gol dalam satu pertandingan sejak Januari 2015.
Meskipun Bayern kemudian bisa mencetak gol di menit ke-74, tapi bisa dibilang pertandingan ini sudah berakhir ketika Griezmann mencetak gol di menit ke-54.
Kesimpulan
Ini adalah kesimpulan yang menarik dari salah satu pertandingan terbaik di Eropa musim ini. Dan bukan kebetulan juga pertandingan ini lebih seru daripada drama Turki karena wasit yang memimpin pertandingan adalah Cuneyt Cakir asal Turki.
Namun, ketinggalan 0-1 dan butuh menang dengan selisih dua gol menjadikan jalan yang sangat terjal bagi Bayern. Pertandingan bisa saja berubah total kalau penalti Thomas Mueller masuk, tapi hal yang sama juga terjadi untuk penalti Torres di babak kedua.
Sejujurnya Atletico sedang tidak bermain defensif sebaik pertandingan-pertandingan sebelumnya. Tapi, mereka tetap bisa meredam serangan-serangan Bayern yang dipaksa bermain di sayap dan melakukan penetrasi dengan umpan silang.
Benar saja, pertandingan dinihari tadi adalah pertandingan yang mempertemukan dua taktik yang berbeda, taktik yang saling bertolak belakang. Hal tersebut yang membuat pertandingan itu bukan hanya soal taktik–yang hanya akan membuat pertandingan seimbang–, melainkan soal keteguhan hati dan kegigihan –yang akan membuat salah satu dari mereka menjadi pemenang–.
Soal taktik, keduanya boleh diadu dan ada positif dan negatifnya. Pada akhirnya, Bayern keluar sebagai pemenangnya (lewat skor 2-1), tapi Simeone dan Atletico-lah yang memiliki keteguhan hati dan kegigihan yang lebih tinggi dalam bertahan dan melakukan serangan balik cepat.
Promo Bonus 100% Deposit New Member Sportbook
Promo Full Rollingan 0.7% CASINO
Promo Cashback 5 - 10 % Sportbook
Mari bergabung bersama kami di www.chocobet.com
Untuk Informasi Selanjutnya silahkan menghubungi CS 24 jam kami
Yahoo Messenger : cs.chocobet@yahoo.com
Line ID : ChocoBet
WeChat ID : ChocoBet
Whatsapp : +855 8586 7230
Blackberry Messenger : 263DA3F4
Livechat : Tersedia di website kami di www.chocobet.com
0 comments: