Treble di Musim Pertama, Allegri atau Enrique?
Chocobet - Cerita manis ditorehkan oleh Luis Enrique dan Massimiliano Allegri. Pada musim perdana bersama klub baru, mereka langsung berpeluang untuk meraih treble.
Tentu, pada akhirnya hanya ada satu dari keduanya yang bisa meraih treble, mengingat tim keduanya, yakni Barcelona dan Juventus, akan baku hantam di final Liga Champions musim ini. Itu pun masih ditambah syarat bahwa mereka wajib memenangi dua trofi yang ada di kompetisi domestik musim ini.
Juventus sudah memastikan diri menjuarai Liga Italia musim ini, mereka tinggal membutuhkan trofi Coppa Italia untuk menyapu bersih gelar di negara sendiri. Sementara, Barcelona belum memastikan diri menjuarai La Liga dan masih harus bertanding di final Copa del Rey.
Meski treble belum sepenuhnya pasti, peluang untuk meraihnya sudah ada di depan mata. Ini menjadi menarik jika mengingat perjalanan Enrique dan Allegri musim ini tak sepenuhnya mulus.
Enrique, misalnya, sempat digoyang isu perpecahan tim. Tak lama setelah kalah dari Real Sociedad di Anoeta, eks pelatih Celta Vigo tersebut dikabarkan cekcok dengan Lionel Messi. Kabar ini diikuti dengan kabar tak menyenangkan lainnya: Messi tak betah dan ingin hengkang.
Namun, setelah kekalahan di Anoeta tersebut, Barca tancap gas. Hasilnya, sampai dua laga menjelang La Liga berakhir, mereka memimpin klasemen dengan keunggulan empat poin atas Real Madrid. Messi sendiri makin bersinar dan makin padu bersama dua rekannya di lini depan, Luis Suarez dan Neymar.
Situasi berbalik untuk Enrique. Dari yang tadinya dikritisi menjadi dipuji. Barca di tangannya berubah menjadi tim yang tak cuma sekadar mengandalkan ball possession, tetapi juga mampu bermain lebih agresif dan lebih cermat dalam memanfaatkan serangan balik.
Kini, Enrique tinggal berjarak tiga laga menuju treble. Barca tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi untuk menjuarai La Liga. Mereka juga membutuhkan masing-masing satu kemenangan di final Copa del Rey dan final Liga Champions.
"Bakal berbeda rasanya menjalani sebuah final sebagai seorang pelatih. Saya punya karier yang produktif semasa aktif sebagai pemain," ujar Enrique usai memastikan langkah ke final Liga Champions.
"Kami satu kemenangan lagi dari memenangi masing-masing tiga kompetisi yang ada. Inilah misi kami," tambahnya seperti dilansir situs resmi UEFA.
Bagaimana dengan Allegri? Mengingat statusnya sebelum ini, yang mana meninggalkan AC Milan dengan status dipecat, Allegri sempat diragukan bisa sukses di Juventus --bahkan oleh pendukung Juventus sendiri.
Namun, Allegri punya catatan bagus, yakni sukses membawa AC Milan menjuarai Serie A pada 2011. Didukung manajemen klub yang lebih stabil --terbukti dengan raihan tiga scudetto secara beruntun sejak 2012-- seharusnya dia bisa berprestasi lebih baik lagi.
Dan benar saja, Allegri terbukti mampu melanjutkan warisan Antonio Conte. Juventus dibawanya meraih gelar juara Serie A musim ini, membuat mereka meraih empat scudetto dalam empat tahun. Beda dengan Conte yang saklek, Allegri lebih bisa menyesuaikan strategi tim. Tidak jarang Juventus mengubah strategi untuk menyesuaikan diri dengan strategi lawan.
"Saya punya sekelompok pemain yang luar biasa. Ini adalah sebuah laga semifinal yang impresif dengan peluang-peluang untuk kedua tim," kata Allegri kepada Mediaset, tak lama setelah timnya menyingkirkan Real Madrid.
Promo Bonus 100% Deposit New Member Sporstbook
Promo Full Rollingan 0.7% CASINO
Promo Cashback 5 - 10 % Sporstbook
Mari bergabung bersama kami di www.chocobet.com
Untuk Informasi Selanjutnya silahkan menghubungi CS 24 jam kami
Yahoo Messenger : cs.chocobet@yahoo.com
Blackberry Messenger : 263DA3F4
Livechat : Tersedia di website kami di www.chocobet.com
Via Hp : chocobet.com/wap
Proses Depo/WD Cepat, Aman, dan Terpecaya !
0 comments: