Untuk ketiga kalinya PSMS Medan harus mendapatkan hasil minor saat laga tandang di Liga 1 musim ini. Terbaru, mereka harus merasakan kekalahan 4-1 dari tuan rumah Persela Lamongan dalam laga di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (29/4) malam.

Bahkan, PSMS sudah harus tertinggal dua gol sebelum pertandingan berjalan sepuluh menit lewat aksi M. Fahmi Al Ayyubi dan Wallace Costa. Kondisi yang membuat pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman, merasa kecewa dengan penampilan anak didiknya.

"Selamat buat Persela yang telah memenangkan pertandingan malam ini. Sebaliknya, kami sangat kecewa dengan penampilan anak-anak malam ini, kami kalah telak 4-1 dan ini pencapaian yang sangat buruk," tutur Djanur-sapaan akrab Djadjang Nurdjaman selepas pertandingan.

"Secara keseluruhan permainan kami malam ini jauh dari harapan, terutama kecolongan di menit-menit awal membuat kami semakin sulit berkembang," sambungnya.

Persela sendiri berhasil menambah pundi-pundi gol mereka dalam laga tersebut, melalui aksi Loris Arnaud pada menit ke-44 dan menit ke-63. Dengan PSMS, hanya mampu membalas melalui sontekan Suhandi pada menit ke-54.

"Mungkin kalau bisa cetak satu gol saat itu (saat tertinggal 3-1), bisa beda ceritanya. Tapi keteledoran, kesalahan di sana-sini, kembali membuat kami kesulitan. Tapi saya siap disalahkan sebagai pelatih," jelas Djanur.

Kekalahan atas Persela, membuat PSMS tercatat belum sekali pun mendapatkan poin dari laga tandang mereka. Karena di laga tandang sebelumnya, mereka juga harus takluk 1-0 dari Bali United dan 4-1 dari tuan rumah PSIS Semarang.

"Konsentrasi memang menjadi masalah. Ini (belum dapat poin di laga tandang) persoalan besar bagi kami, tapi kami masih menunggu partai away-away yang lain," jelasnya.

Hanya Djanur memaklumi, lantaran skuat yang dimiliki PSMS saat ini kebanyakan merupakan para pemain muda, yang masih memerlukan pengalaman bertanding di level seperti Liga 1. Karena dari pengamatannya, para pemain PSMS tidak bisa tampil ngotot dalam tiga laga tandang.