Lagi-lagi, Mourinho Serang Media Inggris

10:03 PM chocobet303.info , Olahraga , Promo Bonus 100% Deposit New Member Sporstbook Promo Full Rollingan 0.7% CASINO Promo Cashback 5 - 10 % Sporstbook Mari bergabung bersama kami di www.chocobet.com 0 Comments

Berita Terpercaya - Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, benar-benar kesal dengan pemberitaan media soal dirinya belakangan ini. Ia menuding para jurnalis tidak etis dan membuat semacam propaganda terhadap dirinya.

Mourinho memang cukup akrab dengan kritikan para jurnalis maupun pandit karena performa Manchester United lalu. Hal itu membuat dirinya geram dan kerap melancarkan serangan balasan kepada mereka secara terbuka.

Masih segar di kepala, bagaimana Mourinho beradu mulut dengan salah satu wartawan dalam konferensi pers usai MU kalah dari Brighton & Hove Albion. Ia menuntut rasa hormat dan meninggalkan awak media di dalam ruangan.

Dalam konferensi pers jelang laga kontra Watford hari Sabtu (15/9), pria asal Portugal tersebut kembali melakukan serangan. Ia menuding media sedang melakukan propaganda demi mendapatkan uang lebih banyak.

"Beberapa orang, semuanya tahu bahwa mereka punya gaji dua kali lipat," ujar Mourinho seperti yang dikutip dari Goal beberapa waktu lalu.

"Mereka juga bekerja untuk klub dan tentu saja tidak independen. Dan mereka mengadakan sesuatu dalam arah yang diinginkan, itu cukup jelas," lanjutnya.

Walaupun menganggap itu sebagai hal lumrah dan bisa menerimanya, tetapi Mourinho tetap merasa tindakan media tidak etis. Ia lalu mengasihani mereka karena seperti tidak memiliki tujuan hidup yang jelas.

"Itu alami, tidak etis, tetapi saya menerimanya," tambahnya.

"Mereka yang bangun pada pagi hari dan langsung memikirkan Jose Mourinho dan Manchester United, saya merasa kasihan kepada mereka karena ada banyak hal menarik dalam hidup," tutupnya.

Bukan sekali ini saja Mourinho menyerang awak media. Dalam sesi konferensi pers yang sama, ia juga mengkritik wartawan mengenai kurangnya jatah bermain untuk sang penyerang muda, Marcus Rashford.